Senin, 07 Januari 2013

tugas 4a


1.        Jelaskan pernyataan berikut:“Masalah penelitian dapat bersumber dari penulisan sendiri, orang lain dan buku referensi”.
A.   Bersumber dari diri sendiri (fenomena gap)
Topik Suatu tulisan biasanya berasal dari pengalaman pribadi seseorang dapat pula menjadi sumber masalah baik yang berhubungan dengan kehidupan pribadinya maupun yang berkaitan dengan kehidupan profesinya. Misalnya :
»        Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
»        Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
»        Terdapat pengaduan
»        Adanya persaingan
B.      Bersumber pada permasalahan orang lain
Dalam hal ini penulis mengambil topik dari pengalaman pribadi orang lain, misalnya teman dekat, saudara, orang tua bahkan seseorang yang dilihatnya dapat memberi suatu motivasi. Penulisan ini biasanya berasal dari pengalaman pribadi orang lain yang kita dapat melalu perbincangan.

C.      Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya (Research gap)
Dalam melakukan suatu penelitian seseorang biasanya memilih buku-buku yang akan dijadikan sebagai referensi, dalam hal ini kita harus extra hati-hati dalam memilih buku dan mengetahui apakah referensi tersebut mempunyai kemungkinan untuk diteliti/di tulis lebih lanjut . Terutama laporan hasil penelitian yang mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut, karena tidak pernah ada penelitian yang tuntas.
»        Adanya perbedaan hasil penelitian (menjelaskan mengapa berbeda?)
»        Adanya konsep hubungan yang belum jelas (menjelaskan alur logika hubungan?)
»        Adanya keterbatasan penelitian sebelumnya (mengembangkan penelitian sebelumnya)

2.       Buatlah 2 topik permasalahan yang menarik anda dan anda rencanakan untuk topic PI/skripsi
·         Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Pembiayaan Usaha Mikro dengan Prinsip Syariah
·         Sistem Pendukung Keputusan Persetujuan Pemeriksaan Pajak Rutin


 ref : 
http://sekedarwawasan.blogspot.com/2012/09/kumpulan-contoh-judul-skripsi-lengkap.html


Rabu, 02 Januari 2013

membuat paragraf generalisasi, analogi, dan kausalitas

Generalisas
pola pengembangan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.
Contoh:
Setelah karangan anak-anak kelas tiga diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan, mendapat nilai delapan. Anak-anak yang lain mendapat nilai tujuh. Hanya Maman yang enam dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Oleh karena itu, boleh dikatakan anak-anak kelas tiga cukup pandai mengarang.


Analogi 
pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain.
 Contoh:
Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya mesin. Matahari, bumi, bulan, dan binatang yang berjuta-juta jumlahnya, beredar dengan teratur, seperti teraturnya roda mesin yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumit itu ada penciptanya, yaitu manusia. Tidakkah alam yang Mahabesar dan beredar rapi sepanjang masa ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah zat yang sangat maha. Manusia yang menciptakan mesin, sangat sayang akan ciptaannya. Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang pasti akan sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.

     Hubungan Kausal 
Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala. Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2.

§  Sebab-Akibat
Penalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya. Polanya adalah A mengakibatkan B.

Contoh:
Era Reformasi tahun pertama dan tahun kedua ternyata membuahkan hasil yang membesarkan hati. Pertanian, perdagangan, dan industri, dapat direhabilitasi dan dikendalikan. Produksi nasional pun meningkat. Ekspor kayu dan naiknya harga minyak bumi di pasaran dunia menghasilkan devisa bermiliar dolar AS bagi kas negara. Dengan demikian, kedudukan rupiah menjadi kian mantap. Ekonomi Indonesia semakin mantap sekarang ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila mulai tahun ketiga Era Reformasi ini, Indonesia sudah sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang kurang lunak untuk membiayai pembangunan.

Sumber :



PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS




A.        BIAYA PER UNIT
Perhitungan biaya berdasakan fungsi dan berdasarkan aktivitas membebankan biaya kepada objek biaya seperti produk, pelanggan, pemasok, bahan baku, dan jalur pemasaran. Ketika biaya dibebankan pada objek biaya, biaya per unit dihitung dengan membagi biaya total yang dibebankan degan jumlah unit dari objek biaya tertentu. Biaya per unit adalah total biaya yang berkaitan dengan unit yang diproduksi dibagi dengan umlah unit yang diproduksi.

·         Pentingnya Biaya Produk Per Unit
Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk atau jasa dapat ditentukan. Biaya per unit adalah bagian penting dari informasi bagi suatu perusahaan manuaktur.

·         Cara Untuk Mendapatkan Informasi Biaya Per Unit
Dua sistem pengukuran tersebut adalah :
 perhitungan biaya aktual : membebankan biaya aktual bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead ke produk.
                perhitungan biaya normal : membebankan biaya aktual bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung ke produk ; akan tetapi biaya overhead dibebankan ke produk dengan menggunakan tarif perkiraan.

Tarif perkiraan overhead adalah suatu tarif yang didasarkan pada perkiraan data dan dihitung dengn menggunakan rumus :

Tarif Perkiraan Overhad =  Biaya yang diperkirakan / Penggunaan aktivitas yang diperkirakan

B.        PERHITUNGAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN FUNGSI
Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi membebankan biaya dari bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung ke produk dengan menggunakan penelusuran langsung.

Secara spesifik, perhitungan biaya berdasarkan fungsi menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit untuk membebankan biaya ovehead ke produk. Penggerak aktivitas tingkat unit adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah unit yang diproduksi.

Contoh dari penggerak tingkat unit : Unit yang diproduksi ; Jam tenaga kerja langsung ; Biaya tenaga kerja langsung ; Jam mesin ; Biaya bahan baku langsung.

Langkah selanjutnya adlah menentukan kapsitas aktivitas yang diukur penggerak :
·         Kapasitas aktivitas yang diharapkan : output aktivitas yang diharapkan perusahaan dapat tercapai pada tahun yang akan datang.
·         Kapasitas Aktivitas normal           : output aktivitas rata-rata yang perusahaan alami dala jangka panjang.
·         Kapasitas aktivitas teoritis            : output aktivitas maksimum secara absolut yang dapat direalisasikan dengan berasumsi bahwa semua beroperasi sempurma.
·         Kapasitas aktivitas praktis            : output maksimum yang dapat diwujudkan jika semuanya berjalan dengan efisien.

Tarif Keseluruhan Pabrik
Perhitungan ini terdiri dari dua tahap, pertama, biaya overhead yang dianggarkan akan diakumulasi menjadi satu kesatuan untuk keseluruhan pabrik. Terakhir, biaya overhead dibebankan ke produk, melalui cara mengalikan tarif tersebut dengan jumlah total jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan masing-masing produk.

Overhead yang dibebankan adalah jumlah total overhead yang dibebankan ke produksi aktual pada titik tertentu dalam suatu waktu.

Rumus :
Overhead yang dibebankan =  Tarif Overhead x Output aktivitas aktual

Perbedaan antara overhead aktual dan overhead yang dibebankan disebut variasi overhead. Jadi kemungkinan akan tercipta overhead yang terlalu rendah dibebankan (underapplied overhead) atau ovehead yang terlalu tinggi dibebankan (overapplied overhead).

Biaya per unit dihitung dengan menjumlahkan total biaya utama produk ke biaya overhead yang dibebankan, dan kemudian membagi biaya total ini dengan unit yang diproduksi.

Tarif Departemen
Ada 2 tahap bagi tarif overhead departemen. Pada tahap pertama, biaya overhead keseluruhan pabrik dibagi dan dibebankan ke tiap departeman produksi, dan membentuk kesatuan biaya overhead departemen.
Selanjutnya, pada tahap kedua, overhead dibebankan ke produk dengan mengkalikan tarif departemen dengan jumlah penggerak yang digunakan dalam departemen terkait
Total overhead yang dibebankan ke produk secara sederhana adalah jumlah dari banyaknya o.verhead yang dibebankan dalam setiap departemen.
Overhead yang dibebankan adalah total dari banyaknya overhead yang dibebankan dalam tiap deprtemen.

C.        KETERBATASAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA BERDASARKAN FUNGSI
Apabila perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang kompetitif mengadaptasi strategi baru untuk mencapai kesempurnaan dalam bersaing, sistem akuntasi biaya mereka sering kali harus berubah agar dapat sejalan.

Sering kali organisasi mengalami gejala tertentu yang menunjukkan bahwa sistem akuntansi biaya mereka telah ketinggalan jaman. Contoh gejala sistem biaya yang ketinggalan jaman : hasil dari penawaran sulit dijelaskan, harga pesaing tampak tidak wajar rendahnya ; margin laba sulit untuk dijelaskan. ; produk yang sulit diproduksi menunjukka laba yang tinggi ; pelanggan tidak mengeluh atas naiknya harga.

·         Biaya Overhead yang tidak berkaitan dengan Unit.
Dengan hanya menggunakan penggerak biaya aktivitas berdasarkan unit untuk membebankan biaya ovehead yang tidak berkaitan dengan unit, akan menciptakan distorsi banyak produk. Tingkat keparahannya tergantung pada berapa proporsi keseluruhan biaya overhead yang ditunjukkan oleh biaya tingkat non unit ini.

·         Keanekaragaman Produk

Keanearagaman produk berarti bahwa produk mengkonsumsi aktivitas overhead dalam proporsi yang berbeda – beda. Proporsi setiap aktivitas yang dikonsumsi oleh suatu produk didefinisikan sebagai rasio konsumsi.

D.        PERHITUNGAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS
Pembebanan overhead tradisional melibatkan dua tahap : pertama, baya overhead dibebankan ke unit organisasi (pabrik atau departemen) dan kedua, biaya overhead kemudian dibebankan ke produk. Seperti dalam sistem biaya berdasarkan aktivitas, pertama-tama menelusuri biaya aktivitas dan kemudian produk. Akan tetapi, dalam sistem biaya ABC menekankan penelusuran langsung dan penelusuran penggerak (menekankan hubungan sebab-akibat), sedangkan sisem biaya tradisional cenderung intensif lokasi (sangat mengabaikan hubungan sebab-akibat)

·         Pengidentifikasian Aktivitas dan Atributnya
Kamus aktivitas mendaftar aktivitas-aktivitas dalam sebuah organisasi bersamaan dengan atribut aktivitas yang penting. Atribut aktivitas adalah informasi keuangan dan non keuangan yang menggambarkan aktivitas individual.

Aktivitas primer adalah aktivitas yang dikonsumsi produk atau pelanggan

Aktivitas sekunder adalah aktivitas yang dikonsumsi oleh aktivitas primer.

·         Pembebanan Biaya ke Aktivitas
Begitu aktivitas diidentifikasikan dan dijelaskkan, tugas berikunya adalah menentukan berap banyak biaya untuk melakukan tiap aktivitas. Hal ini membutuhkan identifikasi sumber daya yang dikonsumsi oleh tiap aktivitas.

Penggerak sumber daya adalah faktor-faktor yang mengukur pemakaian sumber daya oleh aktivitas.

·         Pembebanan Biaya Aktivitas pada Aktivitas Lain.
Pembebanan biaya pada aktivitas menlengkapi tahap awal perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. Pada tahap berikutnya, aktivitas diklasifikasikan sebagai primer dan sekunder. Jika terdapat aktivitas sekunder, maka tahap berikutnya muncul. Pada tahap berikutnya, biaya aktivitas sekunder dibebankan pada aktivitas-aktivitas yang memakai outputnya.

·         Pembebanan Biaya Pada Produk
Setelah biaya dari aktivitas primer ditentukan, maka biaya tersebut dapat dibebankan pada produk dalam suau proporsi sesuai dengn aktivitas penggunaannya, seperti dengan diukur oleh penggerak aktivitas. Pembebanan ini diselesaikan dengan penghitungan suatu tarif aktivitas yang ditentukan terlebih dahulu dan menglikan tarif ini dengan penggunaan aktual aktivitas.

E.        PENGELOMPOKAN AKTIVITAS YANG HOMOGEN
Pembebanan biaya pada aktivitas lain (tahap lanjutan atau pembebanan biaya pada produk dan pelanggan (tahap akhir) membutuhkan penggunaan tarif aktivitas. Pada prinsipnya terdapat tarif aktivitas yang dihitung untuk tiap aktivitas.

·         Proses Mengurangi Jumlah Tarif
Pengelompokan overhead didasarkan pada : mereka secara logis berhubungan dan mereka meiliki rasio konsumsi yang sama terhadap semua produk.

Kumpulan dari biaya overhead yang berhubungan dengan masing-masing kelompok aktivitas disebut kesatuan biaya sejenis.

·         Klasifikasi Secara Rinci Aktivitas
Pada pembentukan kumpulan aktivitas yang berhubungan, aktivitas diklasifikasikan menjadi salah satu dari 4 kategori umum aktivitas berikut :
    Tingkat unit, adalah aktivitas yang dilakukan setiap ali suatu unit diproduksi.
    Tingkat batch, adalah aktivitas yang dilakukan setiap suatu batch produk diproduksi.
    Tingkat produk, adalah aktivitas yang dilakukan bila diperlukan untuk mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan.
    Tingkat fasilitas, adalah aktivitas yang menopang proses umum produksi suatu pabrik.

·         Perbandingan dengan Perhitungan Biaya Berdasarkan Fungsi
Sistem berdasarkan aktivitas memperbaiki keakuratan perhitungan biaya produk dengan mengakui bahwa banyak dari biaya overhead tetap, ternyata bervariasi secara proporsional dengan perubahan selain volume produksi.

F.         PERHITUNGAN BIAYA PELANGGAN DAN PEMASOK AKTIVITAS
Sistem ABC juga dapat digunakan untuk menentukan keakuratan biaya pelanggan dan pemasok. Pengetahuan akan biaya pelanggan dan pemasok dapat menjadi informasi vital untuk memperbaiki tingkat laba suatu perusahaan.

·         Perhitungan Biaya Pelanggan Berdasarkan Aktivitas
Para pelanggan dapat memakai aktivitas penggerak pelanggan dalam proporsi yang berbeda. Sumber-sumber dari keanekaragaman pelanggan meliputi beberapa hal seperti frekuensi pesanan, frekuensi pengiriman, jarak geografis, dukungan penjualan dan promosi.

·         Perhitungan Biaya Pelanggan versus Perhitunganh Biaya Produk
Pembebanan biaya dari cutomer service pada pelanggan, dilakukan dengan cara yang sama untuk biaya produksi yang dibebankan pada produk.mbiaya sumber daya yang dipakai dibebankan ke aktivitas, dan biaya aktivitas di bebankan ke tiap pelanggan.

·         Perhitungan Biaya Pemasok Berdasarkan Aktivitas
Pemasok dapat mempengaruhi banyak aktivitas internal suatu perusahaan dan secara signifikan meningkatkan biaya pembelian. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas adalah kunci penelusuran biaya yang berhubungan dengan pembelian , kualitas, keandalan, dan kinerja pengiriman hingga ke para pemasok.

·         Metodologi Perhitungan Biaya Pemasok
Aktivitas penggerak pemasok seperti pembelian, penerimaan , pemerikasaan komponen, pengerjaan ulang, dll dicatat dalam kamus aktifitas. Biaya sumber daya yang dipakai dibebankan pada aktivitas ini, dan biaya aktivitas dibebankan pada pemasok individual.


Contoh kalimat efektif dan tidak efektif




1. Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus mebayar uang kuliah ( tidak efektif )
Seharusnya :Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.

2. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen ( tidak efektif )
Seharusnys :Dalam menyusun laporan itu, saya di bantu oleh para dosen.

3. Soal itu saya kurang jelas ( tidak efektif )
Seharusnya :Soal itu bagi saya kurang jelas.

4. Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama ( tidak efektif )
Seharusnya :Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.

5. Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu ( tidak efektif )
Seharusnya : Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

6. Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting ( tidak efektif )
Seharusnya : Sekolah kami terletak di depan bioskop Gunting.

7. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes ( tidak efektif )
Seharusnya : Harga minyak dibekukan atau dinaikan secara luwes.

8. Karena ia tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu ( tidak efektif )
Seharusnya : Karena tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu.

9. Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang ( tidak efektif )
Seharusnya : hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa presiden datang.

10. Dia hanya membawa badannya saja ( tidak efektif )
Seharusnya : Dia hanya membawa badannya.

11. Sejak dari pagi dia bermenung ( tidak efektif )
Seharusnya : Sejak pagi dia bermenung.

12. Surat itu sudah saya baca ( tiak efektif )
Seharusnya : Surat itu sudah saya baca.

13. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan ( tidak efektif )
Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

14. Mereka membicarakan dari pada kehendak rakyat ( tidak efektif )
Seharusnya : Mereka membicarakan kehendak rakyat.

15. Pekerjaan itu dia tidak cocok ( tidak efektif )
Seharusnya : Pekerjaan itu bagi dia tidak cocok.

 sumber:

GUNADARMA UNIVERSITY