·
Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan jenis biaya
yang bersifat statis (tidak berubah) dalam ukuran tertentu. Biaya ini akan
tetap kita keluarkan meskipun kita tidak melakukan aktivitas apapun atau bahkan
ketika kita melakukan aktivitas yang sangat banyak sekalipun. Dalam
proses produksi, biaya tetap akan selalu kita bayarkan atau keluarkan tanpa
menghitung berapa banyak produksi yang kita lakukan, baik ketika tidak
berproduksi atau sebaliknya saat produksi dilakukan dalam kapasitas maksimal.
Jadi, dengan kata lain, secara total biaya ini akan selalu sama, tidak
terpengaruh oleh jumlah unit yang diproduksi atau jumlah aktivitas yang
dilakukan. Bagaiman jika dihitung per unit produk yang dihasilkan atau per
aktivitas yang kita lakukan? Biaya tetap dan unit yang diproduksi atau
aktivitas yang dilakukan memiliki hubungan yang terbalik. Hubungan terbalik ini
maksudnya adalah semakin banyak unit yang kita produksi atau semakin banyak
aktivitas yang kita lakukan maka biaya tetap per unit atau per aktivitas yang
kita lakukan akan semakin kecil jumlahnya.
Contoh I:
Jika dihubungkan dengan aktivitas
produksi, kita bisa mengambil contoh sebuah gudang yang disewa untuk lokasi
pabrik dengan biaya sewa Rp 100.000.000 per tahun. Pada tahun awal, ketika
produksi belum dimulai, kita mengeluarkan biaya sewa sejumlah Rp.100 juta per
tahun. Ketika mulai berproduksi, kita tetap membayar jumlah yang sama. Bahkan
ketika jumlah produksi semakin banyak, jumlah sewa pabrik yang kita bayarkan
masih sama. Skema biaya tetap dalam produksi dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel 1
Contoh Perhitungan Biaya Tetap
Biaya Sewa
per Tahun
|
Jumlah Unit
yang Diproduksi
|
Biaya sewa
gudang per unit
|
Rp
100.000.000
|
200
|
Rp. 500.000
|
Rp
100.000.000
|
500
|
Rp. 200.000
|
Rp
100.000.000
|
2500
|
Rp.
40.000
|
Contoh 2
Adapun contoh nonproduksi dari
biaya tetap adalah biaya abonemen pada tagihan listrik dan telepon. Biaya
abonemen ini adalah jumlah biaya yang harus kita bayarkan setiap bulannya
meskipun pada bulan itu kita tidak menyalakan satu alat listrik pun di rumah atau
tidak melakukan satu percakapan lewat telepon.
·
Biaya Variabel
Berkebalikan dengan biaya tetap,
biaya variabel ini bersifat dinamis. Ia mengikuti banyaknya jumlah unit yang
diproduksi ataupun banyaknya aktivitas yang dilakukan. Pada biaya ini, jumlah
yang akan kita keluarkan per unit atau per aktivitas justru berjumlah tetap
sedangkan untuk biaya secara total jumlahnya akan menyesuaikan dengan banyaknya
jumlah unit yang diproduksi ataupun jumlah aktivitas yang dilakukan. Jika biaya
tetap memiliki hubungan terbalik dengan jumlah unit yang diproduksi atau
aktivitas yang dilakukan maka, secara total, biaya variabel memiliki hubungan
searah dengan jumlah unit yang diproduksi atau aktivitas yang dilakukan.
Hubungan searah ini maksudnya adalah semakin banyak unit yang kita produksi
atau semakin banyak aktivitas yang kita lakukan, maka akan semakin banyak biaya
variabel yang kita keluarkan.
Contoh 3 :
Untuk memasarkan produk yang kita buat, kita menyewa tenaga
penjual dengan membayarkan komisi sebanyak Rp.10.000 dari tiap barang yang
berhasil ia jual. Jika si penjual hanya mampu menjual 10 buah produk dengan
harga satuan Rp.100.000, maka besarnya biaya komisi yang harus kita keluarkan
untuk si penjual adalah : Rp10.000 x 10 = Rp.100.000. Jika dalam sebulan ia
mampu menjual hingga 200 unit, maka biaya komisi yang harus kita keluarkan
adalah Rp.10.000 x 200 = Rp. 2.000.000. Selanjutnya, besarnya biaya komisi yang
akan kita keluarkan adalah sebesar jumlah unit yang mampu dijual si penjual
kita kalikan dengan biaya komisi per unit yang kita berikan. Untuk lebih
jelasnya, kita bisa melihat skema perhitungan biaya variabel pada tabel di
bawah ini:
Tabel 2
Contoh
Perhitungan Biaya Variabel
Biaya Komisi per Unit
|
Jumlah Unit yang Terjual
|
Total Biaya Komisi yang Dikeluarkan
|
Rp. 10.000
|
10
|
Rp. 100.000
|
Rp. 10.000
|
200
|
Rp. 2.000.000
|
Rp. 10.000
|
750
|
Rp. 7.500.000
|
Contoh 4
Contoh lain dari biaya variabel
adalah pulsa telepon genggam. Banyaknya pulsa yang kita habiskan adalah
sebanyak jumlah sms yang kita kirimkan x tarif yang dikenakan untuk tiap sms
serta jumlah menit yang kita habiskan untuk menelpon x tarif menelpon per menit.
·
Bagaimana Jika Biaya Tetap dan
Biaya Variabel Digabungkan?
Biaya tetap dan biaya variabel
memang biasa disandingkan. Dalam komposisi tagihan telepon misalnya, total
biaya yang harus kita bayarkan merupakan gabungan dari biaya tetap dan biaya
variabel. Seperti yang tertulis pada contoh 2 di atas, abonemen merupakan biaya
tetap, sedangkan biaya percakapan merupakan biaya variabel; yang berasal dari
jumlah menit percakapan yang kita lakukan x tarif percakapan per menitnya.
Selain tagihan telepon, contoh
lain dari gabungan biaya tetap dan biaya variabel adalah total uang kuliah yang
harus dibayarkan setiap semester. Dalam komposisi pembayaran uang kuliah, SPP
merupakan biaya tetap karena jumlah yang akan kita bayarkan tidak berubah
meskipun kita berada di semester 1 ataupun di semester 10 sedangkan biaya sks
merupakan biaya variabel, yang besar jumlahnya tergantung pada jumlah sks yang
kita ambil x biaya per sks yang telah ditetapkan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar