Pada bagian atas neraca lajur terdiri dari: baris pertama untuk menuliskan nama perusahaan, baris kedua untuk menuliskan tulisan neraca lajur, baris ketiga untuk menuliskan periode neraca lajur. Neraca lajur yang lazim terdiri dari lima (5) pasang kolom yang masing-masing terdiri atas kolom debet dan kolom kredit. Kelima kolom tersebut adalah:(1) kolom neraca saldo, (2) kolom penyesuaian, (3) kolom neraca saldo telah disesuaikan, (4) kolom rugi laba, dan (5) kolom neraca.
Prosedur untuk menyusun neraca lajur terdiri atas 5 langkah berikut:
1. Memasukkan saldo-saldo rekening buku besar ke dalam kolom neraca saldo pada neraca lajur, yaitu dengan menjumlahkan saldo masing-masing rekening pada buku besar ke kolom neraca saldo. Saldo debet dimasukkan ke kolom debet dan saldo kredit dimasukkan ke kolom kredit. Setelah semua saldo rekening dimasukkan ke dalam kolom neraca saldo kemudian jumlahkan masing-masing kolom debet dan kredit dan hasilnya ditulis pada bagian bawah kedua kolom tersebut. Perlu diperhatikan bahwa antara jumlah kolom debet dan kredit harus sama. Lakukan dengan teliti untuk menghindari salah catat.
2. Memasukkan ayat-ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian pada neraca lajur. Sebagian dari rekening yang ada pada kolom neraca saldo pada akhir periode ada yang membutuhkan penyesuaian, di antaranya adalah rekening perlengkapan, peralatan, dan lain-lain. Data-data penyesuaian yang ada pada akhir periode dianalisa dan dimasukkan pada kolom penyesuaian dalam neraca lajur. Setelah semua data dimasukkan ke kolom penyesuaian, kemudian jumlahkan masing-masing kolom debet dan kolom kreditnya dan ditulis pada bagian bawah kedua kolom tersebut. Jumlah kedua kolom ini harus sama (balance). Lakukan dengan teliti untuk menghindari salah catat.
3. Mengisi kolom-kolom neraca saldo setelah disesuaikan. Saldo yang terdapat dalam kolom ini sudah mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Saldo rekening yang tercantum dalam kolom neraca saldo setelah disesuaikan diperoleh dengan jalan menambah atau mengurangkan angka-angka yang terdapat dalam kolom neraca saldo dengan kolom penyesuaian. Sedangkan untuk rekening yang tidak dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian, maka saldo yang ada pada kolom neraca saldo langsung dipindahkan ke kolom neraca saldo setelah disesuaikan. Perlu diperhatikan juga untuk rekening yang awalnya tidak ada dalam neraca saldo tetapi baru muncul akibat jurnal penyesuaian juga ikut dipindahkan ke kolom neraca saldo setelah disesuaikan. Setelah semua saldo dimasukkan ke kolom neraca saldo setelah disesuaikan , kemudian jumlahkan masing-masing kolom debet dan kolom kreditnya dan ditulis pada bagian bawah kedua kolom tersebut. Jumlah kedua kolom ini harus sama (balance). Lakukan dengan teliti untuk menghindari salah catat.
4. Memindahkan saldo-saldo dalam neraca saldo setelah disesuaikan, rekening-rekening nominal dipindahkan ke kolom laba rugi, sedangkan rekening-rekening riel dipindahkan ke kolom neraca. Neraca saldo setelah disesuaikan sekarang telah mencakupi semua informasi yang diperlukan untuk membuat laporan keuangan. Tahap selanjutnya adalah memindahkan saldo setiap rekening yang ada ke dalam kolom laporan keuangan yang tepat. Aturan pemindahan didasarkan atas jenis rekening yang bersangkutan. Rekening nominal (pendapatan dan biaya) dipindahkan ke dalam kolom laba rugi, sedangkan rekening riel (aktiva, kewajiban, dan modal) dipindahkan ke kolom neraca. Perlu diketahui bahwa meskipun rekening modal dan prive dipindahkan ke kolom neraca, mereka juga akan digunakan dalam penyusunan laporan perubahan modal. Lakukan dengan teliti untuk menghindari salah catat.
5. Menjumlahkan debet dan kredit pada kolom rugi laba dan kolom neraca. Setelah masing-masing saldo dipindahkan ke kolom laba rugi dan neraca, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan masing-masing kolom laba rugi dan kolom neraca. Dalam kolom laba rugi, debet dan kredit dijumlahkan, selisih antara kolom debet dan kredit adalah laba atau rugi bersih yang diperoleh perusahaan pada periode yang bersangkutan. Apabila jumlah kolom debet lebih besar dari kolom kredit maka kelebihan ini merupakan laba bersih, sedangkan apabila jumlah kolom debet lebih besar daripada kolom kredit maka kelebihan ini merupakan rugi bersih. Dalam kolom neraca juga dijumlahkan masing-masing kolom debet dan kreditnya, besar selisih antara debet dan kredit pada kolom neraca harus sama dengan jumlah selisih debet dan kredit pada kolom laba rugi.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar